Senin, 24 April 2017

Pengalaman Pribadi dalam Menghadapi Pekerjaan yang Menumpuk dan Membosankan

          Hai guysss.. disini saya ingin berbagi sedikit mengenai pengalaman kerja saya selama saya masih kuliah digunadarma. Dan saya juga akan berbagi sedikit mengenai kiat-kiat dalam menghadapi situasi kerja dimana pekerjaannya menumpuk dan membosankan. Sekarang saya mulai saja perjalan awal saya bekerja ya.
          Perkenalkan nama saya fasti listia ningrum, biasa dipanggil fasti dikalangan kampus. Saya lahir di Bogor 11 februari 1996. Saat pertama kali saya masuk kampus digunadarma saya hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu, maksudnya adalah saya hanya kekampus untuk belajar dan jika sudah selesai saya langsung pulang kembali. Namun saat naik ke tingkat 2, saya berpikir saya perlu pengalaman untuk nanti menghadapi situasi kerja yang nyata.
          Akhirnya ada teman saya yang mengajak saya untuk mengikuti test masuk ke dalam staff barcode, saya pun menerima ajakin dia. Namun saat test wawancara akhir saya gagal lolos, sedangkan teman saya lolos masuk ke dalam staff barcode tersebut. Dan tidak lama dari test itu teman saya yang sudah lolos memberitahu bahwa bagian staff workshop dan kursus juga sedang membuka lowongan, dan akhirnya tanpa berpikir panjang saya langsung mengikuti test disana. Dan alhamdulillah saya diterima di bagian tersebut.
          Awal masuk ke dalam bagian staff tersebut saya masih sangat kesulitan untuk mengurusi bagian tersebut, namun dengan berjalannya waktu saya sudah mulai terbiasa untuk mengurusi permasalahan yang ada di dalam pekerjaan itu. Didalam  pekerjaan itu terdapat jobdesk masing-masing, dan saya ditugaskan untuk mengurusi bagian penjadwalan.
          Saat awal masuk ke dalam bagian staff ini saya merasa sangat semangat sehingga saya selalu masuk saat tidak ada jadwal kampus. Tapi dengan berjalannya waktu saya mulai merasa bosan saat tidak ada yang dikerjakan atau tidak ada mahasiswa yang mendaftar, apalagi kadang-kadang yang datang untuk menjaga loket tersebut hanya saya sendiri. Itu rasanya ingin menutup loket saja.
          Terkadang ada waktunnya loket sangat ramai dan ketika saya sedang jaga sendiri itu rasanya mau teriak, karena mahasiswa yang mau mendaftar sama sekali tidak bisa bersabar. Kadang mereka langsung menaruh seenaknya saja ke dalam loket. Tapi saya berpikir ini merupakan ujian untuk kesabaran sebelum nanti menghadapi pekerjaan yang lebih tertekan saat mempunyai atasan yang banyak memberikan tugas.
          Disini saya sangat salut dengan para petinggi bagian loket workshop kursus karena mereka mau membantu kami asistennya saat kami sedang berjaga sendiri. Saat awal-awal masuk saya masih mengganggap pekerjaan ini mudah karena masih banyak kakak kelas yang membantu pada bagian pembuatan sertifikat dan saya yang baru masuk hanya bagian melayani mahasiswa jika ingin mendaftar.
          Dan saat masuk ke tingkat 3 banyak sekali kakak kelas yang sudah lulus dari gunadarma sehingga mereka sudah tidak bekerja dibagian loket ini. Dan mulai saat itu saya mulai merasakan kerja yang nyata. Maksud dari nyata disini adalah disini saya bersama teman-teman tingkat 3 mulai mengerjakan semua pekerjaan yanng dilakukan oleh kakak kelas terdahulu, seperti menginput data, menyortir data, mengeprint absen, mencetak sertifikat, menyortir sertifikat, mengirim sertifikat ke bagian sertifikat, dan mengambil blanko.
          Disini adalah waktu yang mungkin paling berat yang saya rasakan karena disini adalah waktu yang lumayan pada sibuk juga bagi tingkat 3 karena kami harus mengerjakan penulisan ilmiah juga. Dan ditambah sekarang bagian loket hanya mempunyai pegawai perempuan. Sedangkan ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang cukup kuat seperti mengirim sertifikat ke bagian sertifikat dan mengambil blanko. Itu semua membutuhkan tenaga yang kuat karena sertifikat dan blanko yang dikirim tidak hanya satu dus terkadang tiga atau empat dus. Dan saya bersama teman permpuan saya harus menggotongnya bersama sama.
          Saat yang paling membosankan bagi saya adalah sortir data, input data, dan mencetak data. Kenapa sortir data sangat membosankan, karena masih sortir secara manual maksudnya adalah dari blanko pendaftarann saya akan sortir berdasarkan data absen, dan jika ada yang tidak lulus maka dipisah dan blanko itu akan masuk pada data cancel. Sedangkan pencetakan bosennya adalah disaat harus menunggu cetakan sertifikat dan suara dari printer itu sangat kencang sekali.
          Tapi jika saya mulai bosan maka saya akan mengingat perjuangan saya dan tujuan saya masuk ke dalam staff workshop dan kursus ini. Karena test untuk masuk ini menurut saya sangat susah dan saya juga masuk ke dalam bagian staff ini karena untuk mencari pengalaman sebelum terjun langsung ke dalam perusahaan sesungguhnya.
          Di bagian dalam loket ini ada yang membuat saya suka yaitu karena ada persedian makanan dan minuman yang sudah disediakan setiap bulan. Jadi saat saya sedang bosan maka saya akan membuat minuman dengan ditambah makanan ringan nya. Dan jika saya masih merasa bosan saya akan menonton youtube karena di dalam loket terdapat wifi yand disediakan kampus.
          Sebenarnya gaji yang didapat dari loket tersebut tidak seberapa dari pekerjaan yang dilakukan dan saya tidak bisa berbuat apa-apa, karena dari awal masuk memang sudah diwawancara satu-satu bahwa gaji yang dikasih dari kampus tidak seberapa dan sebagai imbalannya adalah pahala dari yang maha esa.
          Yang membuat saya tetap bekerja diloket ini karena pembimbing nya sangat baik terhadap kami semua. Terkadang pimpinan saya yang bernama pak alex dan bu sulimah mengajak kami untuk makan bersama dan ditraktir beliau. Dan bu erma yang memberikan uang untuk belanja bulanan untuk bagian loket.
          Dan sekarang di tingkat 4 ini kami anak loket pergi untuk refreshing semua, dan kami memilih puncak sebagai tempat rekreasi. Disini sangat terasa kebersamaannya karena kami semua berbagi cerita. Dan itu membuat kami melupakan permasalahan pekerjaan yang telah kita lalui. Dan itu semua yang sudah membuat saya melupakan kebosanan dan pekerjaan yang banyak yang ada di dalam loket.
         
         

          

1 komentar:

  1. boleh bertanya kak? untuk nominal gajinya berapa ya kak kalau boleh tau? terima kasih kak

    BalasHapus