Hai guysss.. disini saya ingin berbagi
sedikit mengenai pengalaman kerja saya selama saya masih kuliah digunadarma.
Dan saya juga akan berbagi sedikit mengenai kiat-kiat dalam menghadapi situasi
kerja dimana pekerjaannya menumpuk dan membosankan. Sekarang saya mulai saja
perjalan awal saya bekerja ya.
Perkenalkan nama saya fasti listia
ningrum, biasa dipanggil fasti dikalangan kampus. Saya lahir di Bogor 11
februari 1996. Saat pertama kali saya masuk kampus digunadarma saya hanya
menjadi mahasiswa kupu-kupu, maksudnya adalah saya hanya kekampus untuk belajar
dan jika sudah selesai saya langsung pulang kembali. Namun saat naik ke tingkat
2, saya berpikir saya perlu pengalaman untuk nanti menghadapi situasi kerja yang
nyata.
Akhirnya ada teman saya yang mengajak
saya untuk mengikuti test masuk ke dalam staff barcode, saya pun menerima
ajakin dia. Namun saat test wawancara akhir saya gagal lolos, sedangkan teman
saya lolos masuk ke dalam staff barcode tersebut. Dan tidak lama dari test itu
teman saya yang sudah lolos memberitahu bahwa bagian staff workshop dan kursus
juga sedang membuka lowongan, dan akhirnya tanpa berpikir panjang saya langsung
mengikuti test disana. Dan alhamdulillah saya diterima di bagian tersebut.
Awal masuk ke dalam bagian staff
tersebut saya masih sangat kesulitan untuk mengurusi bagian tersebut, namun
dengan berjalannya waktu saya sudah mulai terbiasa untuk mengurusi permasalahan
yang ada di dalam pekerjaan itu. Didalam
pekerjaan itu terdapat jobdesk masing-masing, dan saya ditugaskan untuk
mengurusi bagian penjadwalan.
Saat awal masuk ke dalam bagian staff
ini saya merasa sangat semangat sehingga saya selalu masuk saat tidak ada
jadwal kampus. Tapi dengan berjalannya waktu saya mulai merasa bosan saat tidak
ada yang dikerjakan atau tidak ada mahasiswa yang mendaftar, apalagi
kadang-kadang yang datang untuk menjaga loket tersebut hanya saya sendiri. Itu
rasanya ingin menutup loket saja.
Terkadang ada waktunnya loket sangat
ramai dan ketika saya sedang jaga sendiri itu rasanya mau teriak, karena
mahasiswa yang mau mendaftar sama sekali tidak bisa bersabar. Kadang mereka
langsung menaruh seenaknya saja ke dalam loket. Tapi saya berpikir ini
merupakan ujian untuk kesabaran sebelum nanti menghadapi pekerjaan yang lebih
tertekan saat mempunyai atasan yang banyak memberikan tugas.
Disini saya sangat salut dengan para
petinggi bagian loket workshop kursus karena mereka mau membantu kami
asistennya saat kami sedang berjaga sendiri. Saat awal-awal masuk saya masih
mengganggap pekerjaan ini mudah karena masih banyak kakak kelas yang membantu
pada bagian pembuatan sertifikat dan saya yang baru masuk hanya bagian melayani
mahasiswa jika ingin mendaftar.
Dan saat masuk ke tingkat 3 banyak
sekali kakak kelas yang sudah lulus dari gunadarma sehingga mereka sudah tidak
bekerja dibagian loket ini. Dan mulai saat itu saya mulai merasakan kerja yang
nyata. Maksud dari nyata disini adalah disini saya bersama teman-teman tingkat
3 mulai mengerjakan semua pekerjaan yanng dilakukan oleh kakak kelas terdahulu,
seperti menginput data, menyortir data, mengeprint absen, mencetak sertifikat,
menyortir sertifikat, mengirim sertifikat ke bagian sertifikat, dan mengambil
blanko.
Disini adalah waktu yang mungkin paling
berat yang saya rasakan karena disini adalah waktu yang lumayan pada sibuk juga
bagi tingkat 3 karena kami harus mengerjakan penulisan ilmiah juga. Dan
ditambah sekarang bagian loket hanya mempunyai pegawai perempuan. Sedangkan ada
beberapa pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang cukup kuat seperti mengirim
sertifikat ke bagian sertifikat dan mengambil blanko. Itu semua membutuhkan
tenaga yang kuat karena sertifikat dan blanko yang dikirim tidak hanya satu dus
terkadang tiga atau empat dus. Dan saya bersama teman permpuan saya harus
menggotongnya bersama sama.
Saat yang paling membosankan bagi saya
adalah sortir data, input data, dan mencetak data. Kenapa sortir data sangat
membosankan, karena masih sortir secara manual maksudnya adalah dari blanko
pendaftarann saya akan sortir berdasarkan data absen, dan jika ada yang tidak
lulus maka dipisah dan blanko itu akan masuk pada data cancel. Sedangkan
pencetakan bosennya adalah disaat harus menunggu cetakan sertifikat dan suara
dari printer itu sangat kencang sekali.
Tapi jika saya mulai bosan maka saya
akan mengingat perjuangan saya dan tujuan saya masuk ke dalam staff workshop
dan kursus ini. Karena test untuk masuk ini menurut saya sangat susah dan saya
juga masuk ke dalam bagian staff ini karena untuk mencari pengalaman sebelum
terjun langsung ke dalam perusahaan sesungguhnya.
Di bagian dalam loket ini ada yang
membuat saya suka yaitu karena ada persedian makanan dan minuman yang sudah
disediakan setiap bulan. Jadi saat saya sedang bosan maka saya akan membuat
minuman dengan ditambah makanan ringan nya. Dan jika saya masih merasa bosan
saya akan menonton youtube karena di dalam loket terdapat wifi yand disediakan
kampus.
Sebenarnya gaji yang didapat dari
loket tersebut tidak seberapa dari pekerjaan yang dilakukan dan saya tidak bisa
berbuat apa-apa, karena dari awal masuk memang sudah diwawancara satu-satu
bahwa gaji yang dikasih dari kampus tidak seberapa dan sebagai imbalannya
adalah pahala dari yang maha esa.
Yang membuat saya tetap bekerja diloket
ini karena pembimbing nya sangat baik terhadap kami semua. Terkadang pimpinan
saya yang bernama pak alex dan bu sulimah mengajak kami untuk makan bersama dan
ditraktir beliau. Dan bu erma yang memberikan uang untuk belanja bulanan untuk
bagian loket.
Dan sekarang di tingkat 4 ini kami
anak loket pergi untuk refreshing semua, dan kami memilih puncak sebagai tempat
rekreasi. Disini sangat terasa kebersamaannya karena kami semua berbagi cerita.
Dan itu membuat kami melupakan permasalahan pekerjaan yang telah kita lalui. Dan
itu semua yang sudah membuat saya melupakan kebosanan dan pekerjaan yang banyak
yang ada di dalam loket.
boleh bertanya kak? untuk nominal gajinya berapa ya kak kalau boleh tau? terima kasih kak
BalasHapus